Sabtu, 19 Juni 2010

Pengertian/Definisi Meteor, Meteorit, Komet, Satelit, Bintang & Planet - Pendidikan Dasar Astronomi Tata Surya Fisika

Berikut di bawah ini adalah arti dasar yang sederhana dari benda-benda langit yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu meteor, meteorit, komet dan satelit :

A. Meteor

Meteor adalah benda langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi yang mengakibatkan terjadinya gesekan permukaan metor dengan udara dalam kecepatan tinggi. Akibat adanya gesekan yang yang cepat tersebut menimbulkan pijaran api dan cahaya yang dari kejauhan kita melihatnya seperti bintang jatuh.

B. Meteorit

Meteorit adalah benda-benda di luar angkasa dengan kecepatan yang cepat. Jumlah meteorit di angkasa raya tidak terhitung karena sangat banyak dengan berbagai bentuk, jenis, bahan kandungan, warna, sifat dan sebagainya.

C. Komet

Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari. Komet memiliki orbit garis edar sendiri yang bentuknya sangat lonjong. Komet biasa disebut sebagai bintang berekor karena sifatnya yang bercahaya terang dan memiliki ekor gas debu yang sangat panjang.

D. Satelit

Satelit adalah benda yang mengelilingi planet yang memiliki orbit peredaran sendiri. Satelit bersama planet yang dikelilinginya secara bersama-sama mengelilingi bintang. Bulan adalah satelit alami yang dimiliki oleh bumi yang bersama bumi mengelilingi matahari, sedangkan satelit palapa, satelit b1, dan sebagainya adalah satelit buatan manusia yang digunakan untuk tujuan tertentu seperti untuk komunikasi, mata-mata, riset, dan lain sebagainya.

E. Bintang

Bintang adalah benda langit luar angkasa yang memiliki ukuran besar dan memancarkan cahaya sebagai sumber cahaya. Bintang yang terdekat dengan bumi adalah matahari. Matahari dikelilingi oleh planet-planet anggota tata surya seperti pelanet bumi, merkurius, venus, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus dan jupiter.

F. Planet

Planet adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya. Planet tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya. Planet yang dekat dengan bumi dapat kita lihat setiap hari dengan mata telanjang seperti planet venus yang disebut orang sebagai bintang fajar.

Galaksi Bimasakti

Terdapat banyak bintang, nebula, dan gugus bintang yang bisa diamati di langit setiap malamnya. Semua objek tersebut berada di dalam galaksi kita. Di beberapa bagian bintang nampak padat sehingga ketika langit cerah, bersih dari awan, dan kondisi sekitar yang gelap, kita bisa melihat pita berwarna putih yang memanjang dan melintasi beberapa rasi seperti Sagittarius (arah pusat Galaksi), Scorpius, Ophiucus, Aquila, Cassiopeia, Auriga, Crux, dan Centaurus. Sementara di bagian yang lain tampak celah-celah gelap yang menunjukkan adanya materi antar bintang yang tebal. Itulah (bidang) galaksi yang kita tinggali. Bentuknya yang seperti itu kemudian menginspirasi orang untuk menamakannya dengan sebutan Milky Way. Kata galaksi dan milky way itu sendiri diadaptasi dari bahasa Yunani “galaxias” dan Latin “via lactea” dengan kata dasar lactea yang berarti susu. Sedangkan menurut orang Indonesia, galaksi kita diberi nama Bimasakti. Menurut salah satu sumber dari Observatorium Bosscha, sejarah penamaan ini berasal ketika Presiden RI pertama, Soekarno, ditunjukkan citra galaksi oleh salah seorang astronom Indonesia. Ternyata, Soekarno melihat salah satu bagian gelap di foto tersebut menyerupai tokoh Bima Sakti. Namun tidak diketahui bagian gelap mana yang dimaksud.

Galaksi Bimasakti di panjang gelombang visual

Galaksi Bimasakti di malam hari (Axel Mellinger)

Galaksi adalah tempat berkumpulnya bintang-bintang di alam semesta. Hampir tidak ditemukan adanya bintang yang berkelana sendiri di ruang antar galaksi. Dan Matahari termasuk di antara 200 milyar bintang di Galaksi Bimasakti (disingkat dengan Galaksi). Dengan asumsi bahwa rata-rata massa bintang di Galaksi adalah sebesar massa Matahari, maka massa Galaksi dapat mencapai 2 x 10^11 massa Matahari (massa Matahari adalah 2 x 10^30 kg).

Bentuk galaksi Bimasakti seperti dua buah piring cekung yang ditangkupkan, bagian tengahnya tebal dan semakin pipih ke arah tepi, dan terdapat lengan-lengan spiral di dalamnya. Oleh karena itu Galaksi kita digolongkan ke dalam galaksi spiral. Berdasarkan klasifikasi galaksi Hubble, galaksi Bimasakti termasuk dalam kelas SBbc. Artinya, Galaksi kita adalah galaksi spiral yang memiliki “bar” atau palang di bagian pusatnya, dengan kecerlangan bagian pusat yang relatif sama dengan bagian piringan, dan memiliki struktur lengan spiral yang agak renggang di bagian piringannya.

Gambaran Galaksi Bimasakti Terbaru

Gambaran Galaksi Bimasakti terbaru (NASA/JPL-Caltech)

Galaksi spiral tersusun atas 3 bagian utama, yaitu bagian bulge, halo, dan piringan. Ketiganya memiliki bentuk, ukuran, dan objek penyusun yang berbeda-beda. Bahkan, bagian bulge dan piringan menjadi penentu dalam klasifikasi galaksi yang dibuat oleh Hubble (diagram garpu tala).

Bagian bulge adalah daerah di galaksi yang kepadatan bintangnya paling tinggi. Bintang-bintang tua lebih banyak ditemukan daripada bintang muda, karena sangat sedikit materi pembentuk bintang yang terdapat di sini. Bulge ini berbentuk elipsoid seperti bola rugby. Bintang-bintang di dalamnya bergerak dengan kecepatan tinggi dan orbit yang acak, tidak sebidang dengan bidang galaksi. Dari perhitungan kecepatan orbit bintang-bintang di dalamnya, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat sebuah benda bermassa sangat besar yang berada di pusat Galaksi yang jauh lebih besar daripada perkiraan sebelumnya. Benda tersebut diyakini adalah sebuah lubang hitam supermasif, yang diperkirakan terdapat di bagian pusat semua galaksi spiral. Termasuk juga di galaksi Andromeda, galaksi spiral terdekat dari Galaksi kita.

Komponen kedua adalah halo. Berbentuk bola, ukuran komponen ini sangat besar hingga jauh membentang melingkupi bulge dan piringan, bahkan mungkin lebih jauh daripada batas terluar piringan galaksi yang bisa kita amati. Objek yang menjadi penyusun halo dibagi menjadi dua kelompok, yaitu stellar halo dan dark halo. Yang dimaksud dengan stellar halo adalah bintang-bintang yang berada di bagian halo. Namun hanya sedikit ditemukan bintang individu di bagian ini. Yang lebih dominan adalah kelompok bintang-bintang tua yang jumlah bintang anggotanya mencapai jutaan buah, yang disebut dengan gugus bola (globular cluster).

Di bagian piringan terdapat bintang-bintang muda serta gas dan debu antar bintang yang terletak di lengan spiral. Banyak ditemukannya bintang muda dan gas antar bintang sangat berkaitan erat, karena gas adalah materi utama pembentuk bintang. Di beberapa lokasi bahkan ditemukan bintang-bintang muda yang masih diselimuti gas, yang menandakan bahwa bintang-bintang tersebut baru terbentuk. Sedangkan banyaknya debu di piringan membuat pengamat di Bumi kesulitan untuk melakukan pengamatan visual di sekitar bidang Galaksi, terutama ke arah pusat Galaksi (lihat gambar di atas). Karenanya, pengamatan di sekitar bidang Galaksi akan memberikan hasil yang lebih baik jika dilakukan di daerah panjang gelombang radio dan infra merah yang tidak terpengaruh oleh debu antar bintang (lihat gambar di bawah).

Bimasakti dalam infra merah dekat

Galaksi Bimasakti dalam panjang gelombang infra merah dekat (NASA-LAMBDA)

Seberapa besar Galaksi kita? Di bagian pusat Galaksi, bulge hanya memiliki diameter 6 kpc dan tebal 4 kpc (kpc = kiloparsek, 1 parsek = 3,26 tahun cahaya = 206265 SA = 3,086 x 10^13 km). Jarak dari pusat hingga ke bagian tepi Galaksi (jari-jari) adalah 15 kpc dengan ketebalan rata-rata sebesar 300 pc. Sedangkan Matahari berada pada jarak 8 kpc dari pusat. Di posisi itu, Matahari sedang bergerak mengelilingi pusat Galaksi dengan bentuk orbit yang hampir melingkar. Laju orbitnya adalah sekitar 250 km/detik sehingga matahari memerlukan waktu 220 juta tahun untuk berkeliling satu kali. Jika umur matahari adalah 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita sudah mengorbit pusat Galaksi sebanyak 20 kali.

Galaksi kita sebenarnya berada pada sebuah kelompok galaksi yang disebut dengan Grup Lokal, yang ukurannya mencapai 1 MPc dan beranggotakan lebih dari 30 galaksi. Galaksi spiral yang ada di kelompok ini hanya tiga, yaitu Bimasakti, Andromeda, dan Triangulum. Sisanya adalah galaksi yang lebih kecil dengan bentuk elips atau tak beraturan. Grup Lokal ini termasuk kelompok galaksi yang dinamis. Maksudnya adalah bahwa galaksi-galaksi di kelompok ini mengalami interaksi gravitasi, termasuk Galaksi kita dengan galaksi Andromeda. Interaksi tersebut diperkirakan akan mengakibatkan terjadinya tabrakan antara Galaksi kita dengan Andromeda dan kemudian membentuk galaksi elips. Namun jangan terlalu khawatir karena peristiwa tersebut tidak akan terjadi hingga 2 milyar tahun lagi.

Planet Venus

Pengertian

Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah planet Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km dan berevolusi dalam waktu 224,7 hari. Dan berotasi selama 249,0 hari. Planet ini tidak memiliki satelit alam seperti planet merkurius. Ukuran planet ini hampir sama dengan bumi jugu planet ini adalah yang paling dekat dengan bumi. Diameter venus adalah 108,2 Juta Km.

Seperti halnya merkurius planet ini juga dapat dilihat dengan mata telanjang, venus biasanya terlihat di sebelah timur sebelum matahari terbit, sehingga venus di sebut bintang timur atau bintang pagi. Kadang-kadang juga venus terlihat di sebelah barat sebelum matahari terbenam, sehingga venus dinamakan bintang senja, bintang barat, atau bintang kejora.


Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain yang ada di tatasurya kita ini. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari.

Bagian Luar Planet Venus

Planet venus sering di tutupi awan padat. Atmosfer venus terdiri dari Karbondioksida dan nitrogen. Temperatur permukaan venus sangat tinggi, yaitu 480°C, sehingga tidak mungkin ada air dalam wujud cair.



Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan.

Ciri-Ciri








NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Venus
2 Kala Rotasi 249,0 Hari
3 Kala Revolusi 224,7 Hari
4 Atmosfer Karbon Dioksida (CO2), Nitrogen
5 Satelit Alam -
6 Jarak Di Matahari 108,2 Juta km
7 Diameter Planet 12,104 Juta km
8 Warna Planet Coklat Keputihan

Cincin Planet

Tidak memiliki, karena planet ini terdapat di bagian planet dalam, yang memiliki cincin adalah planet bagian luar seperti (jupiter, saturnus, uranus, neptunus)

Bulan Pangkalan Makhluk Luar Angkasa

Bulan Pangkalan Makhluk Luar Angkasa?



Dari 7 misi Apollo ke Bulan ( Apollo 11 - 17 ), hanya Apollo 13 yang mengalami kegagalan akibat terjadinya kebocoran modul servis yang menyebabkan hilangnya persediaan oksigen, air, listrik, dan fungsi mesin. Beruntung para Astronot Apollo 13 semua dapat terselamatkan. Saat mengunjungi bulan, terdapat beberapa kejadian aneh yang dialami oleh para astronot Apollo. Nampaknya ada yang merasa terusik oleh kedatangan mereka ke sana. Benarkah ada suatu pangkalan kehidupan cerdas di bulan yang sangat misterius?

Bulan memang masih penuh dengan misteri. Bagian bulan yang terlihat dari bumi/menghadap bumi itu tidak berubah, dan kita belum memahami sisi gelapnya bulan yang tak terlihat itu. Dikatakan, pada sisi gelap bulan itulah berkembang suatu kehidupan cerdas.

Nampaknya, para makhluk-makhluk tersebut sangat strategis dalam memilih tempat untuk membangun pusat peradaban mereka di sana, karena tidak mudah terpantau dari bumi. Ufology menyebut pangkalan makhluk-makhluk itu sebagai "Luna". Sejak misi Apollo pertama yang mendarat di bulan makhluk-makhluk itu seakan-akan tidak menyukai kedatangan manusia ke sana. Itu ditandai dengan selalu munculnya benda-benda terbang misterius yang selalu mengikuti dan menghalangi jalannya pesawat-pesawat ruang angkasa seperti 7 misi Apollo dan beberapa misi Gemini ke bulan.

Munculnya beberapa obyek-obyek misterius di sekitar bulan juga sempat dilaporkan oleh para pakar perbintangan Amerika dan Perancis jauh sebelum misi Apollo dilaksanakan yaitu ditahun-tahun disepanjang 1920 - 1930 an. Disepanjang era itu, memang kerap muncul laporan dari para ahli perbintangan mengenai munculnya segerombolan benda-benda terbang yang bersinar dan bergerak hilir mudik di sekitar bulan. Bahkan laporan-laporan tersebut sempat menghiasi surat kabar dan jurnal-jurnal di sepanjang tahun tersebut. Hal yang semakin menarik para peminat astronomi termasuk ufology adalah ketika munculnya laporan adanya sebuah "jembatan" misterius di permukaan bulan sepenjang beberap mil yang disaksikan oleh seorang ahli perbintangan terkenal John O'Neill.

Pada 29 Juli 53, ia memang menyaksikan obyek "jembatan" aneh yang memanjang 12 mil di daerah Mare Crisium Bulan. Namun entah mengapa, beberapa hari kemudian jembatan aneh tersebut menghilang. Apakah benar makhluk-makhluk cerdas itu membongkarnya dengan sebab jembatan itu terlalu mencolok sehingga dapat dengan mudah diamati oleh manusia di bumi?

Sementara kesaksian O'Neil tersebut banyak dicemooh oleh para astronom lain, muncullah kesaksian pakar bulan dari Inggris H.P.Walkins, yang menandaskan bahwa ia pun menyaksikan jembatan aneh yang tiba-tiba muncul itu!!

Setelah itu, Patrick Moore, anggota British Astronomical Association, juga melihat jembatan di bulan yang menghubungkan satu gunung dengan gunung lainnya di dataran Mare Crisium/ Sea of Crysis. Yang lebih aneh lagi, 84 tahun sebelum kesaksian O'Neill, Swift dari Matton II, menyaksikan obyek-obyek yang bergerak melintasi bulan pada tanggal 7 Agustus 1869, dua puluh menit sebelum terjadi gerhana matahari total. Bahkan lima tahun sesudahnya, tepatnya pada tahun 1874, Monsieur Lemey, pakar langit dari Perancis, melaporkan bahwa dirinya melihat objek-objek yang jumlahnya sangat banyak, berwarna hitam, berbondong-bondong melintasi permukaan bulan.

Seorang astronomer Jerman bernama J.H. Schroeter, yang hampir sepanjang hidupnya mengabdikan diri pada pembuatan peta bulan, pada 26 September 1788, melihat sebuah sinar cerah keputihan, persis seperti bintang, tiba-tiba berkilauan di sekitar puncak-puncak dipermukaan bulan Alps dekat kawah atau kepundan Plato. Sinar itu terus menerus memancar kira-kira lima belas menit kemudian hilang. Terang sinar ini tidak mungkin berasal dari sebuah meteor.
Di Lowell Observatory di Arizona, pada 30 Oktober, 1963, seorang astronomer lain, John Greenacre menyaksikan sinar merah di permukaan bulan. Sinar itu menurut Greenacre amat kuat hingga "mirip dengan batu permata ruby yang besar."

Baru baru ini sebuah survey mengenai buku buku dan laporan astronomer membuktikan bahwa telah dibuat 400 laporan mengenai kejadian bulan yang aneh seperti itu dalam suatu periode yang lebih panjang dari 400 tahun. Study cermat ini dilakukan oleh dua orang astronomer terkemuka, Patrick A. Moore dari Armagh Planetarium di Irlandia Utara, dan Barbara M. Middlehurst, dari Lunar Anda Planetary Laboratory, University of Arizona.

Dari seluruh kejadian misterius di bulan yang berhasil diamati dari bumi ialah cahaya-cahaya aneh dan misterius tersebut berasal dari daerah Mare Crisium, daerah yang tepat sama dengan munculnya jembatan besar yang dilihat oleh O'Neill dan H.P. Wilkins pada tahun 1950-an. Lalu,Adakah sinyal-sinyal membingungkan yang telah mereka kirimkan kepada kita untuk menegaskan bahwa mereka benar-benar eksis?

Suatu hal yang menarik dari pertanyaan di atas ialah bahwa pada periode tahun 1927 - 1934 , di mana pada saat itu merupakan masa permulaan dari teknologi radio. Ada beberapa sinyal-sinyal misterius yang berhasil ditangkap di sekitar bulan. tanda-tanda radio ini berhasil ditangkap oleh beberapa penyelidik radio. Salah satu tanda ini berhasil diterima oleh Marconi Tesla.

Di tahun 1956, kembali diterima sinyal-sinyal misterius yang diterima oleh para astronom di Ohio University. Sinyal-sinyal membingungkan ini dikatakan dikirimkan oleh suatu obyek yang bergerak sangat cepat menuju ke bulan, dan obyek ini berhasil diamati oleh para astronom, baik di Ohio University maupun beberapa astronom Inggris. Tak bisa dimengerti, apa arti dari sinyal-sinyal yang mereka kirimkan kepada kita ini? Astronot pertama yang melihat UFO ketika sedang mengorbit adalah Mayor Gordon Cooper, selama misi penerbangan Mercury 21 orbit dengan Faith 7 (15 Mei, 1963). Ketika sedang melakukan orbit yang keempat dan persis berada di atas Hawaii, ia melaporkan mendengar transmisi suara yang aneh yang dinamakannya "bahasa asing yang tidak dipahami".

Ternyata ,suara itu memotong channel VHF yang khusus ditujukan untuk penerbangan angkasa luar. 'Suara yang direkam itu ternyata tidak cocok dengan bahasa apapun yang terdapat didunia ini. Akhirnya terbukti bahwa suara itu tidak diucapkan oleh lidah bangsa apapun di dunia ini. Walaupun para ahli NASA telah memutar kembali rekaman itu berkali-kali mereka tetap tidak bisa menganalisanya.

Hampir sebagian besar Astronot Apollo maupun Gemini melihat UFO pada saat memasuki orbit bulan. Para Astronot Apollo selalu diikuti UFO pada saat perjalanan menuju bulan. Bahkan, ada foto-foto yang membuktikan hal ini semua, terutama foto sebuah UFO yang berhasil diabadikan oleh para astronot Apollo 14 dan 16. Beberapa foto juga memperlihatkan adanya benda-benda terbang misterius yang melayang-layang di atas para astronot di permukaan bulan.

Pada penerbangan Gemini 9 lebih mencenangkan lagi. Pernyataan yang dikeluarkan oleh NASA menyebutkan terjadi guncangan pada tubuh pesawat yang disebabkan oleh benturan obyek terbang berbentuk cakram. Tak hanya itu, bahkan pada misi sebelumnya Juni 1965, Mayor James McDivitt, dan pejalan diangkasa luar pertama, Mayor Edward White melihat dan memotret sebuah benda bercahaya berbentuk seperti telur yang mendekati kapsul Gemini 4 yang sedang diorbitkan. Para astronot menyaksikannya, namun tak mengerti sebenarnya benda apakah itu?

Misi Apollo 11 ke bulan pada saat pesawat mendekati bulan, para astronot mendengar suara-suara aneh yang berbaur dengan siaran radio luar angkasa. Bahkan Mission Control dibuat bingung oleh hal ini. Suatu laporan yang tidak terkonfirmasi menyebutkan bahwa pada waktu Buzz Aldrin membuka pintu setelah Apollo 11 mendarat di bulan, ia melihat makhluk transparan yang sedang memandangnya dari luar pesawat. Bahkan, ada suatu laporan dari anggota angakasa luar NASA, Otto Binder yang mengisahkan mengenai munculnya sebuah UFO di atas permukaan bulan. Aldrin dan Amstrong menyaksikannya. Binder melanjutkan kisahnya dengan laporan yang mengejutkan dan hampir tidak bisa dipercaya ini : "Agaknya ketika kedua astronat Aldrin dan Armstrong sedang berputar beberapa jauh dari LEM, Armstrong mencengkram lengan Aldrin dengan bersemangat dan berseru : "Apa ini? Ya ampun, apa ini?

Itulah yang ingin kuketahui. "Pada misi Apollo 11, umat manusia di bumi yang diwakilkan oleh beberapa Astronot Apollo 11 dan Presiden Amerika Serikat saat itu Richard Nixon, telah menyapa para penghuni bulan dengan salam hangat dan penuh kedamaian.

Hal itu dilakukan oleh Niel Amstrong dan Buzz Aldrin yang menancapkan plakat yang telah ditanda tangani oleh mereka bertiga, bertuliskan demikian : " Here man from Planet Earth First Set Foot Upon the Moon. July 1969 A.D. We Came in Peace for All Mankind " Itulah pesan dan salam yang ditinggalkan kepada para penghuni bulan dan para penjelajah luar angkasa lainnya, menandakan bahwa manusia bumi pernah mengunjungi bulan, kita datang dengan damai bagi mereka. Namun sepertinya para penghuni bulan belum sepenuhnya yakin akan pesan ini, mengingat misi Apollo selanjutnya, mereka selalu mencurigai kedatangan kita kesana.

Apakah mereka merasa terancam dan takut apabila manusia bumi membangun pusat penelitian dan menguasai tempat mereka tinggal? Memandang bahwa di bulan terdapat suatu basis makhluk cerdas memang bukan tanpa dasar, sebab para astronot menyaksikan benda-benda aneh itu. Bukti-bukti lain mengenai adanya sesuatu yang tak biasa di permukaan bulan adalah mengenai beberapa foto satelit yang berhasil diambil oleh pesawat ruang angkasa milik Amerika (NASA) dan Rusia. Dari beberapa striktur-struktur permukaan bulan yang berhasil diambil, terdapat obyek/struktur misterius yang hanya bisa dilihat apabila dilakukan pembesaran beberapa kali.

Pesawat Ruang Angkasa Amerika Serikat, RANGER II yang mengabadikan lebih dari 200 lembar foto permukaan bulan juga menangkap gambar beberapa obyek terbang misterius yang melayang di sekitar kawah bulan. Pada Misi Apollo 12 ternyata tidak lebih baik. Roket Saturnus yang besar mengangkut tiga astronat Charles "Pete" Conrad, Dick Gordon dan Allan Bean, ke Bulan pada hari Jumat 14 Nopember, 1969, ternyata juga mengalami kejadian yang aneh.

Waktu Apollo 12 baru saja berada pada ketinggian satu mil setengah di atas Bumi, ada suatu cahaya kilat yang menyerang secara tiba-tiba. Kejadian itu mengakibatkan semua peralatan listrik pesawat angkasa luar itu terhenti, meninggalkan baris demi baris ombak sirkuit besar yang tiba-tiba terbuka yang memancarkan nyala hijau terang. Overloading menyebabkan peralatan fungsional lainnya tidak bekerja, semua sistim macet. Secara otomatis, sistim sel bahan bakar pesawat itu tiba-tiba terputus.Untuk sejenak, seakan-akan semuanya akan musnah, tapi para astronat tetap tenang dan kira-kira tiga menit kemudian semua kekuatan dan sistem pesawat pulih kembali. Dari mana asal datangnya kilat yang menyerang itu tetap menjadi misteri bagi para ahli angkasa luar kita.

Jejak - jejak Makhluk Angkasa Luar

Baru-baru ini, matematikawan asal Rusia, menyatakan, makhluk angkasa luar pernah datang ke bumi sekaligus meninggalkan informasi dan penanggalan mereka untuk peradaban manusia. Frader menuturkan bahwa temuannya ini bukan kebetulan, melainkan hasil penelitian yang dicari-cari selama bertahun-tahun.

Banyak peneliti mencermati, bahwa dalam novel dan legenda manusia, ada sejumlah peristiwa yang mirip dan terjadi secara bersamaan. Dan peristiwa–peristiwa ini menjelaskan bahwa peradaban makhluk angkasa luar pernah mengunjungi bumi pada zaman purbakala.

Ada yang menuturkan, bahwa sangat sulit bagi manusia untuk melacak jejak makhluk angkasa luar. 2/3 areal di bumi adalah samudera, kutub selatan dan utara keduanya diselimuti dengan salju tebal, sedangkan daerah lainnya juga terdapat hutan dan padang pasir yang luas. Ada sarjana yang menuturkan, jika benar mahkluk angkasa luar datang ke bumi, mereka juga akan mempertimbangkan : sebetulnya informasi apa yang ada disana sehingga dapat tersimpan setelah ribuan tahun.

Frader menuturkan, bahwa mungkin makhluk angkasa luar memutuskan meningalkan penanggalan mereka di bumi. Seperti contoh misalnya, ketika firaun Mesir mewarisi tahta kerajaan, biasanya ia akan mengucapkan sebuah janji yang sangat unik : mereka janji tidak akan mengubah sedikitpun terhadap perundang-undangan.

Banyak sekali dokumen zaman kuno mengungkapkan 2 nama dewa kecerdasan : Thoth (dewi bulan dalam legenda Mesir) dan dewa Hermes dalam legenda Yunani (dewa yang menyampaikan pesan kepada para dewata sekaligus pengurus perdagangan, penunjuk jalan, ilmu pengetahuan, penemuan, kefasihan lidah (pandai berbicara), keberuntungan dan sebagainya). Dalam legenda tersebut dikatakan sejumlah buku tertentu disembunyikan sebelum kembali ke langit. Ada juga sarjana yang meramalkan buku kecerdasan dewa berusia ratusan tahun dan tidak hancur. Lagipula dewa juga tidak menginginkan manusia menemukan dan membaca isi buku tersebut.

Matriks Sofia adalah letak rahasia kuncinya
Manusia tidak perlu membaca teknologi dan ilmu pengetahuan yang ditinggalkan makhluk luar angkasa di bumi, tapi yang belakangan ini memang benar eksis di bumi. Seperti misalnya matriks penanggalan permanen yang ditemukan di sebuah gereja di Ukraine. Matriks ini membuat anda dengan mudah sekali memecahkan masalah waktu dalam periode apapun. Dan ilmuwan sekarang menjadikan matriks penanggalan ini sebagai titik awal penelitian kode zaman kuno.

Makhluk angkasa luar pernah merombak gen manusia?
Beberapa hari yang lalu, ilmuwan asal Perancis mendapatkan sebuah kesimpulan yang mengejutkan setelah meneliti sususnan gen DNA manusia di berbagai daerah di dunia : kurang lebih pada 1.000 tahun silam, “suatu makhuk hidup pernah merombak gen manusia, sekaligus menanamkan sebuah ‘informasi gen’ yang penting di dalamnya, sehingga dengan demikian inteligensi manusia meningkat luar biasa.”

Hipotesa ini membangkitkan semangat, sebab jika akhirnya terbukti, maka ia pasti akan menjadi bukti penting akan eksistensi peradaban di luar planet bumi. Dan media setempat Rusia juga menyebutkan, peneliti obyek terbang asing Amerika baru-baru ini menyebutkan, bahwa makhluk angkasa luar dari alam semesta selain memakai cara teknologi dan militer menyelidiki bumi, sejak akhir abad ke-20, mereka juga mengunakan cara-cara lain mencuri data gen manusia dan di bawa ke luar angkasa untuk riset.

Hujan Merah
Profesor Wickeramasinghe yakin bahwa kehidupan berasal dari angkasa. Hal ini berpangkal dari hujan merah aneh di kawasan India sebelah Selatan juli 2001 silam. Setelah hujan berlalu, orang-orang menemukan benda misterius. Ilmuwan menyebutkan, bahwa (titik) hujan merah cemerlang ini besar kemungkinan mengandung jejak kehidupan makhluk angkasa luar. Menurut laporan The Sun Inggris, bahwa ketika meteor melintas di angkasa dan meledak setelah terjadi gesekan atau berbenturan dengan atmosfer bumi, dimana dalam 2 bulan secara kontinue, sejumlah besar titik hujan berwarna merah cemerlang.

Menurut laporan BBC, ketika itu penduduk setempat mengira hujan merah yang aneh itu adalah pertanda datangnya kiamat. Namun pemerintah daerah setempat mengklarifikasinya: Hujan merah ini hanya merupakan debu padang pasir dari kawasan Arab.

Tapi doktor Gofrey Louis dan Sejawatnya Wickeramasinghe dari Universitas Gandhi menuturkan, bahwa dalam cairan-cairan merah tersebut, dimana secara “biologis mengandung suatu partikel hidup warna merah yang mirip dengan sel”. Mereka menuturkan, bahwa partikel-partikel merah tersebut seperti suatu kehidupan yang berasal dari angkasa luar, paling tidak ada 5 ton partikel demikian yang mengumpulkan karbon dan gas yang kemudian membentuk titik hujan berwarna merah cemerlang dan jatuh ke bumi.

Kesimpulan doktor Godfrey Louis ini berdasarkan sejumlah sel binatang yang sangat kecil yang ditemukannya dalam hujan merah ini, semua sel-sel ini tidak ber-DNA. Sedangkan sel semua makhluk hidup di bumi mesti memiliki DNA!

Belakangan ini, pendapatnya itu telah menimbulkan kontroversial di antara para ilmuwan di seluruh dunia. Dan perdebatan tentang asal muasal sel-sel misterius ini pun muncul karenanya.

Dan baru-baru ini, satuan produksi Horizon BBC menemani profesor Wickeramasinghe berangkat ke selatan India untuk menyelidiki lebih lanjut terhadap hujan merah ketika itu. Di India Wickeramansinghe bertemu dengan doctor Louis, kemudian mereka mewawancarai sejumlah saksi mata hujan merah tersebut. Di saat yang sama Wickeramasinghe juga meninjau tugas terbaru doktor Louis.
Doktor Louis mempertunjukkan mikroba angkasa yang ditemukan dalam hujan merah tersebut yang diluar dugaan dapat menahan suhu panas setinggi 300?C! melihat itu Wickeramasinghe lantas meyakini bahwa hujan merah itu merupakan suatu bentuk kehidupan dari angkasa luar.

Wickeramasinghe menuturkan : “sebelum ke India, saya masih ragu apa benar hujan merah ini adalah tamu dari luar angkasa. Namun, setelah tiba di India, saya sangat yakin atas hal ini!

Bersamaan dengan itu, Badan Antariksa Nasional AS masih meneliti daya tahan bakteri di bumi terhadap keadaan yang ekstrem dingin itu. Dan hasilnya ditemukan, bakteri-bakteri tertentu ini memiliki daya tahan yang sulit dipercaya terhadap ekstrem dingin ataupun panas, cukup mengikuti sebuah meteorit melintasi angkasa menuju bumi.

Profesor Wickeramasinghe menuturkan : “dalam perjalanannya ke bumi, bakteri-bakteri ini mesti menahan suhu yang ekstrem rendah, ruang hampa udara, sinar ultraviolet, sinar kosmos, sinar x dan faktor-faktor lainnya di angkasa.”

Dalam 10 tahun belakangan ini, ilmuwan semakin serius menyikapi Panspermia (teori embrio asing) ini. Minat penyelidikan NASA terhadap kehidupan di luar angkasa juga semakin kuat. Dan sehubungan dengan hal ini mereka membuat sebuah kapal selam yang dikendalikan robot, yang direncanakan untuk mencari tanda-tanda kehidupan di samudera yang banyak terdapat satelit di Jupiter. Dan saat ini kapal selam ini tengah di uji coba pelayarannya di suatu danau di negara bagian Texas, AS.

Seandainya kehidupan awal benar-benar dari planet luar, maka semua makhluk hidup di bumi termasuk manusia berasal dari evolusi kehidupan pertama ini. Dan jika ditilik dari pengertian ini, bukankah kita semua ini merupakan makhkluk angkasa luar dalam arti tertentu.

Misteri Puing-Puing Pesawat dan Mayat Makhluk Angkasa di Siberia
Ilmuwan Rusia dilaporkan telah menemukan bongkahan piring terbang (UFO) yang diselimuti bongkahan es raksasa di Siberia secara tidak sengaja ketika mereka mencari tambang uranium. Mengutip pernyataan ilmuwan Rusia Dr. Yuri Gortonin bahwa penemuan rongsokan piring terbang berdiameter 50 yard adalah “penemuan paling bersejarah di dunia”.

Berdasarkan komputer ‘scanning’ dan foto ultrasonik, menurut Yuri Gortonin yang memimpin 22 anggota tim riset , pada rongsokan piring terbang itu terdapat 31 mayat makhluk angkasa luar. Dan karena medan yang terlampau sulit maka mayat-mayat itu baru akan dievakuasi pada pertengahan Desember. Piring terbang itu diduga jatuh di Siberia karena “kecelakaan” dan mendarat darurat di Siberia sekitar 100 tahun lalu. “Kemungkinan piring terbang itu kehabisan bahan bakar dan terpaksa melakukan pendaratan darurat di padang es yang membeku dimana suhu udaranya 50 derajat di bawah nol,” katanya.

Berdasarkan deteksi yang dilakukan pesawat tersebut tidak mengalami kehancuran total. “Jadi, kami perkirakan makhluk asing itu tewas bukan karena benturan atau luka-luka, melainkan membeku karena hawa dingin yang luar biasa,” katanya.

Selama 100 tahun timbunan es tersebut mencapai 26 kaki ketebalannya. Pembongkaran bongkahan es raksasa tersebut, menurut Gortonin, membutuhkan waktu beberapa pekan. Apalagi mereka harus menggali dengan hati-hati supaya tidak menghancurkan rongsokan piring terbang itu.

Top 10 Fenomena Penuh Misteri di Luar Angkasa



1. Tabrakan Antar Galaksi



Ternyata galaksi pun dapat saling “memakan” satu sama lain. Yang lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi Bima Sakti kita. Gambar di atas merupakan simulasi tabrakan Andromeda dan galaksi kita , yang akan terjadi dalam waktu sekitar 3 milyar tahun.

Credit: F. Summers/C. Mihos/L. Hemquist

2. Quasar



Quasar tampak berkilau di tepian alam semesta yang dapat kita lihat. Benda ini melepaskan energi yang setara dengan energi ratusan galaksi yang digabungkan. Bisa jadi quasar merupakan black hole yang sangat besar sekali di dalam jantung galaksi jauh. Gambar ini adalah quasar 3C 273, yang dipotret pada 1979.

Credit: NASA-MSFC

3. Materi Gelap (Dark Matter)



Para ilmuwan berpendapat bahwa materi gelap (dark matter) merupakan penyusun terbesar alam semesta, namun tidak dapat dilihat dan dideteksi secara langsung oleh teknologi saat ini. Kandidatnya bervariasi mulai dari neotrino berat hingga invisible black hole. Jika dark matter benar-benar ada, kita masih harus membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena ini.

Credit: Andrey Kravtsov

4. Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)



Gelombang gravitasi merupakan distorsi struktur ruang-waktu yang diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einstein. Gelombangnya menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah sehingga para ilmuwan berharap dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian kosmik kolosal, seperti bersatunya dua black hole seperti pada gambar di atas. LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati gelombang yang sukar dipahami ini.

Credit: Henze/NASA

5. Energi Vakum



Fisika Kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik “virtual” yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan. Partikel-partikel yang menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa dengan energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi gaya antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam semesta.

Credit: NASA-JSC-ES&IA

6. Mini Black Hole



Jika teori gravitasi “braneworld” yang baru dan radikal terbukti benar, maka ribuan mini black holes tersebar di tata surya kita, masing-masing berukuran sebesar inti atomik. Tidak seperti black hole pada umumnya, mini black hole ini merupakan sisa peninggalan Big Bang dan mempengaruhi ruang dan waktu dengan cara yang berbeda.

Credit: NASA-MSFC

7. Neutrino



Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak bermuatan
yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari IceCube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.

Credit: Jeff Miller/NSF/U. of Wisconsin-Madison

8. Ekstrasolar Planet (Exoplanet)



Hingga awal 1990an, kita hanya mengenal planet di tatasurya kita sendiri. Namun, saat ini astronom telah mengidentifikasi lebih dari 200 ekstrasolar planet yang berada di luar tata surya kita. Pencarian bumi kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para astronom umumnya percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik untuk menemukan beberapa dunia seperti di bumi.

Credit: ESO

9. Radiasi Kosmik Latarbelakang



Radiasi ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta. CBM dianggap sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455 derajat Fahrenheit (-270 Celsius).

Credit: NASA/WMAP Science Team

10. Antimateri



Seperti sisi jahat Superman, Bizzaro, partikel (materi normal) juga mempunyai versi yang berlawanan dengan dirinya sendiri yang disebut antimateri. Sebagai contoh, sebuah elektron memiliki muatan negatif, namun antimaterinya positron memiliki muatan positif. Materi dan antimateri akan saling membinasakan ketika mereka bertabrakan dan massa mereka akan dikonversi ke dalam energi melalui persamaan Einstein E=mc2. Beberapa desain pesawat luar angkasa menggabungkan mesin antimateri.
File:Crab Nebula.jpg

Jumat, 18 Juni 2010

astronomi

Astronomy is a natural science that deals with the study of celestial objects (such as stars, planets, comets, nebulae, star clusters and galaxies) and phenomena that originate outside the Earth's atmosphere (such as the cosmic background radiation). It is concerned with the evolution, physics, chemistry, meteorology, and motion of celestial objects, as well as the formation and development of the universe.

Astronomy is one of the oldest sciences. Prehistoric cultures left behind astronomical artifacts such as the Egyptian monuments and Stonehenge, and early civilizations such as the Babylonians, Greeks, Chinese, and Indians performed methodical observations of the night sky. However, the invention of the telescope was required before astronomy was able to develop into a modern science. Historically, astronomy has included disciplines as diverse as astrometry, celestial navigation, observational astronomy, the making of calendars, and even astrology, but professional astronomy is nowadays often considered to be synonymous with astrophysics.

During the 20th century, the field of professional astronomy split into observational and theoretical branches. Observational astronomy is focused on acquiring data from observations of celestial objects, which is then analyzed using basic principles of physics. Theoretical astronomy is oriented towards the development of computer or analytical models to describe astronomical objects and phenomena. The two fields complement each other, with theoretical astronomy seeking to explain the observational results, and observations being used to confirm theoretical results.

Amateur astronomers have contributed to many important astronomical discoveries, and astronomy is one of the few sciences where amateurs can still play an active role, especially in the discovery and observation of transient phenomena.

Ancient astronomy is not to be confused with astrology, the belief system which claims that human affairs are correlated with the positions of celestial objects. Although the two fields share a common origin and a part of their methods (namely, the use of ephemerides), they are distinct.